Rp 300.000 (harga 5 sheet mask) - 25 gram
KOMPOSISI :
WATER, BUTYLENE GLYCOL, GLYCERIN, GLYCERETH-26, 1,2-HEXANEDIOL, PENTYLENE GLYCOL, ACRYLATES/C10-30 ALKYL ACRYLATE CROSSPOLYMER, ALLANTOIN, ARGININE, ETHYLHEXYLGLYCERIN, POLYGLYCERYL-10 LAURATE, XANTHAN GUM, POLYGLYCERYL-10 MYRISTATE, CITRUS AURANTIUM BERGAMIA (BERGAMOT) FRUIT OIL, DISODIUM EDTA, HYDROLYZED JOJOBA ESTERS, BETA-GLUCAN, CENTELLA ASIATICA EXTRACT, HIBISCUS SABDARIFFA FLOWER EXTRACT, ROSA CANINA FRUIT OIL, ARGANIA SPINOSA KERNEL OIL, SIMMONDSIA CHINENSIS (JOJOBA) SEED OIL, TOCOPHEROL, MUSA SAPIENTUM (BANANA) FRUIT EXTRACT, COCOS NUCIFERA (COCONUT) WATER(0.02ppm)
Brand Fruitskin ini kemasannya eco-friendly karena menggunakan soy ink untuk tulisan yang tercetak pada kemasan. Selain itu setiap kertas, kardus yang asalnya dari pohon mereka gunakan, brand ini akan menanam 1 buah pohon untuk menggantinya. Box dan setiap lembaran sheet mask-nya itu warna coklat, seperti kertas sampul yang dulu aku pakai buat nyampul buku tulis. Entah warna coklatnya ini aku langsung ngerasa kesannya 'alam' banget karena ngingetin kayu gitu ditambah gambar yang ada di kemasan, ya itu pun kalau ngerti maksudku 🤣😃. Kemasannya terasa spesial banget ya, karena baru kali ini punya sheet mask yang dikemas di kertas seperti ini.
Informasi yang tertera pada kemasan juga jelas banget karena sudah dicantumkan dalam bahasa Inggris. Deskripsi produk, manfaat, komposisi produk, cara pakai sudah tercantum jelas dengan bahasa Inggris. Terus perlu diingat ya, ini sheet mask, jadi setelah pemakaian tidak perlu dibilas, sedih deh beberapa waktu lalu ketemu teman dan masih banyak yang ngira pakai sheet mask itu setelahnya dibilas 😨.
Please sebelum pakai diperhatikan dulu ya karena maskernya ini dilapisi kain jaring-jaring di setiap sisi. Harus pelan-pelan memisahkan kain dan lembaran maskernya karena bisa aja gak sengaja robek kalau terburu-buru.
Cairannya agak jelly dengan warna bening. Aromanya sih normal aja, bukan aroma yang bikin aku merasa terganggu. Material maskernya ini punya tekstur seperti jelly, model maskernya bio-cellulose mask gitu bukan yang hydrogel. Aku waktu baca nama produk dan deskripsinya yang ada kata 'jelly fitting texture' (lihat foto ke-3) kirain bakalan hydrogel mask gitu. Pakainya sesuai aturan aja, 10 sampai 20 menit karena kalau sampai kering ini bakalan jadi nempel banget ke kulit serta bisa robek waktu ngelepasnya.
Setelah pakai yang aku rasa ini melembapkan wajah, seperti bikin 'lapisan' di kulit aku supaya kelembapan di wajah gak menguap. Kan ada sisa essence ya, bisa buat 3 layer lagi. Wajah tetap terasa lembap yang gak lengket, gak bikin sumuk di kulit aku. Tampilan pori-pori di wajah juga jadi samar - meskipun hanya temporary aja. Repurchase? Hmm meskipun oke karena bekerja sesuai claim-nya, sepertinya gak akan beli deh karena sheet mask itu banyak banget yang menarik yang ingin sekali aku coba 😁.